JAYAPURA – 03/12/2020. Bertempat di Gedung Graha Insan Cita Papua (GIC) Kotaraja Jayapura, HMI Cabang Jayapura Komisariat Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (Komisariat USTJ) menyelengarakan Seminar Pergerakan Perempuan pada Rabu, 02/12/20.
Seminar yang bertemakan “Pergerakan Perempuan Sebagai Agen Perubahan di Kota Jayapura” ini menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan. Seminar dibuka langsung oleh Ir. H. Rustan Saru, MM., selaku Wakil Walikota Jayapura
Ibu Fientje Jarangga, SE yang merupakan Koordinator Tiki Jaringan HAM Perempuan Papua. Caca Nurbaya, S.HI., perwakilan dari FORHATI Kota Jayapura. Ibu Betty Anthoneta Puy, SE. M.PA., selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan keluarga Berencanan (P3AKB) Kota Jayapura. serta Caca Nur Jaya, S.Pd.,M.KP yang kesehariannya bekerja di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura.
Dalam sambutan Wakil Walikota, menyampaikan pentingnya keterlibatan perempuan dalam pendidikan dan turut mengambil peran.
“Pertama Perempuan harus berpendidikan, menambah pengetahuan. Tanpa pengetahuan sulit merubah, justru pengetahuan itu menambah intelektual kita. Kunci untuk menjadi perempuan yang punya modal dan setara dengan laki-laki adalah Pendidikan itu yang pertama. Selain itu yang kedua adalah regulasi itu menentukan. walaupun kita pintar, ilmunya ada tapi aturanya melarang bekerja maka akan terbatas. Maka regulasi itu menentukan. Kalau sudah ada pendidikan dan regulasi maka yang ketiga harus berani. Kalau tidak berani tidak bisa, mau ditunjuk ketua RT harus berani, mau ketua HMI bukan hanya laki-laki perempuan juga boleh. Ini lah yang menjadi kunci perempuan sebagai agen perubahan”. Ucapnya
Senada dengan sambutan Wakil Walikota Jayapura, Hariyanto Rumagia selaku Ketua Umum HMI Cabang Jayapura menyampaikan pentingnya keterlibatan perempuan khususnya Mahasiswi.
“Kota Jayapura menjadi parameter pendidikan, kesehatan dan pembangunan. Sehingga gerakan perempuan saat ini, khususnya mahasiswi dapat berkomitmen dan mengambil peran yang strategis. Bahwa perempuan mempunyai peran yang strategis baik sebagai seorang ibu dari anak-anak, kemudian sebagai istri dan juga mempunyai peran dalam masyarakat. Sehingga gerakan perempuan hari ini mesti dilandasi dengan semangat spritual, intelektual dalam membangun kota Jayapura”. Kata Bang Yanto (sapaan akrab)
Caca Nurbaya dalam pemaparan materinya juga menegaskan pentingnya keterlibatan perempuan.
“Sebagai perempuan tidak boleh merasa minder dan lemah. Karena kita sejajar dalam hal Tugas & tanggung jawab.” Tutur alumni HMI asal STAIS Alfatah (kini : IAIN Fattahul Muluk).
Penegasan yang sama juga sampaikan oleh Caca Nur Jaya (Alumni HMI FKIP Uncen) tentang tanggung jawab perempuan sebagai mahasiswi.
“Tanggung jawab kita sebagai mahasiswi sesuai perguruan tinggi adalah menanamkan nilai-nilai dan sifat-sifat kebaikan kita yang berdampak pada aktifitas diluar”. Tegasnya.
Diwawancarai pasca kegiatan seminar, Ibu Betty Anthoneta Puy Kepala Dinas (P3AKB) Kota Jayapura menyampaikan apresiasi kepada HMI komisariat USTJ yang mampu menghadirkan mahasiswi perwakilan dari beberapa kampus untuk terlibat pada seminar.
“Kegiatan ini penting dilakukan dalam rangka memperingati 16 hari anti kekerasan perempuan dan anak, sehingga kita maksimalkan kampanye itu, kalau tidak bisa dihapuskan, kita minimalkan dan kurangi, karena korbannya banyak dialami perempuan dan anak”. Ucapnya.
Lebih lanjut Ibu Betty berharap “Setelah peserta mendengar dan mengikuti seminar ini, diharapkan dapat menjadi corong, dimulai dari diri sendiri karena bisa menjadi pelaku maupun korban, keluarganya, dunia kampus dan masyarakat tempat dia berada. Tidak hanya diam, perempuan harus bersuara terkait pemenuhan hak-hak dia, maupun ketika mengalami kekerasan.” Harapnya.
Sementara itu Nur Astia Tatroman, selaku Sekretaris panitia kegiatan seminar menjeleskan bahwa kegiatan ini adalah merupakan Program kerja Bidang Pemberdayan Perempuan HMI Komisariat USTJ yang dalam pelaksanaannya tetap mengikuti protocol kesehatan menggunakan masker. Adapun Peserta yang hadir kurang lebih berjumlah 60 orang yang terdiri dari perwakilan mahasisiswi UNCEN, USTJ, Poltekes Jayapura, STIE Port Numbay dan IAIN Fatahul Muluk Papua serta perwakilan HMI-Wati dari masing-masing Komisariat di jajarang HMI Cabang jayapura.
Oleh: Risal Bugis & M.Riski (HMI Cabang Jayapura)
Editor ; Nawir (Jayapura)
http://www.cakrawarta.com/indonesia-dan-dunia-peringati-16-hari-anti-kekerasan-terhadap-perempuan.html