HMIPAPUA.INFO – JAYAPURA. Sebanyak 27 Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jayapura mengikuti sekolah kepemimpinan yang digelar pengurus HMI Cabang Jayapura bidang Pembinaan Aparatur Organisasi (PAO) periode 2023-2024. Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber Muliadi Anangkota dengan membawa materi Perangkat Analisa Organisasi
Kader HMI cabang Jayapura tersebut berasal dari Komisariat STIE Port Numbay, USTJ, Hukum, Syariah, dan FKIP. Kegiatan tersebut dilakukan selama tiga hari pada Jumat sampai Minggu, 19-21 Juli 2024 di Graha Insan Cita Papua, Kotaraja, Kota Jayapura, Papua.
“Memahami dinamika organisasi kemahasiswaan adalah kunci untuk menjadi pemimpin yang efektif. Perangkat analisa akan membantu manajer dan pemimpin organisasi mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada, sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang tepat untuk pengembangan organisasi,” kata Muliadi Anangkota saat memberikan materi.
Muliadi mengatakan, Memahami struktur organisasi kemahasiswaan sangat penting. Hal ini memungkinkan pembagian tugas yang jelas, koordinasi yang efektif, dan akuntabilitas yang terukur. Ketika setiap anggota memahami peran dan tanggung jawabnya, organisasi dapat berjalan dengan lebih efisien.
“Selain struktur vertikal, komunikasi horizontal antar divisi juga harus dijaga. Koordinasi dan kolaborasi antar departemen akan memastikan infomasi mengalir dengan mencegah terjadinya duplikasi pekerjaan. Proses pengambilan keputusan yang jelas dan transparan juga sangat penting. Anggota harus memahami bagaimana keputusan dibuat dan siapa yang bertanggung jawab. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan dan komitmen dari anggota,” jelasnya.
Ia menyebut Analisis SWOT juga sangat penting untuk memetakan kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan di HMI Cabang Jayapura
“Identifikasi kemampuan, sumber daya, dan keunggulan kompetitif organisasi. Kenali area yang membutuhkan perbaikan atau pengembangan lebih lanjut. Identifikasi tren, inisiatif, atau perubahan lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan organisasi. Misalnya, kolaborasi baru, program pendanaan baru, atau perubahan regulasi yang menguntungngkan dan antisipasi faktor-faktor eksternal yang dapat menghambat kemajuan organisasi,” ungkapnya
Muliadi juga mengatakan, semua kader HMI juga harus mempelajari komposisi anggota berdasarkan usia, gender, latar belakang dan program studi
“Identifikasi apa yang mendorong anggota untuk terlibat dalam organisasi. Apakah mereka mencari pengalaman, networking, pengembangan kepemimpinan atau sekadar ketertarikan pada misi organisasi. Analisis tingkat keaktifan anggota dalam kegiatan organisasi. Kenali anggota yang sangat aktif, moderat, dan yang kurang terlibat dan Evaluasi tingkat kepuasan dan loyalitas anggota terhadap organisasi,” tambahnya* (Ikbal Asra)