Share It

HMIPAPUA.INFO – JAYAPURA.  Latihan Kader III (Advance Training) yang diselenggarakan oleh Pengurus Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Papua-Papua Barat (BADKO HMI) di BPMP Kotaraja Papua resmi ditutup.

Sebelumnya LK III ini telah dibuka secara resmi pada 08/06/24 di Hotel Horizon Kotaraja, Jayapura. Agenda Training LK III berlangsung selama 9 hari, sejak pembukaan hingga 16 Juni 2024 bertempat di Gedung Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Papua (BPMP Prov Papua) di kotaraja, Kota Jayapura, Papua.

Dalam perjalanannya LK III ini terdapat 19 Peserta yang dikarantina dalam pelatihan dan sebelumnya telah mengikuti proses penyaringan peserta lewat agenda Screening Test selama 5 hari (04-07 Juni 2024) di Graha Insan Cita Papua. Hal ini tentu dilakukan agar para peserta yang akan mengikuti agenda training, tervalidasi mempunyai kemampuan yang telah mumpuni sesuai dengan kriteria yang ditetapkan panitia pengarah (Steering Committee). Dari 19 peserta yang mengikuti kegiatan tersebut, 10 peserta merupakan kader HMI yang ada di Papua-Papua Barat, yakni Cabang Jayapura, Sorong, Merauke, Manokwari dan 9 peserta berasal dari luar daerah, yakni Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Jabodetabek-Banten, dan Maluku-Maluku Utara.

“Terbinanya Kader Pemimpin yang Mampu Menterjemahkan dan Mentransformasikan Pemikiran Konsepsional Secara Profesional dalam Gerak Perubahan Sosial” yang termuat dalam pedoman perkaderan HMI, merupakan tujuan utama kegiatan ini dibuat.

Berbeda dengan training LK 1 yang berfokus pada aspek Afektif kader atau LK 2 pada aspek Kognitif, dalam LK 3 lebih menitikberatkan pada aspek Psikomotorik peserta. Peserta dilatih untuk mampu memberikan gerakan-gerakan konkrit yang profesional dalam mewujudkan perubahan sosial yang lebih baik. peserta diharapkan akan menjadi Man Of Future (Pemimpin di masa depan). Salah satu latihan yang diberikan adalah pelatihan membuat kebijakan singkat (Policy Brief). Tetapi sebelum itu, peserta terstimulus dengan berbagai materi yang temanya relevan dengan tujuan kegiatan tersebut.

Tidak hanya itu, agar materi bisa tersampaikan dengan kontekstual, maka narasumberpun dipilih secara kompeten, yang notabene adalah para Stakeholders atau para pemangku kebijakan seperti Pemerintah Provinsi Papua yang membawakan materi tentang Tinjauan Otonomi Khusus dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia. Kemudian ada materi Perwujudan Papua sebagai pintu masuk Kawasan Asia Pasifik yang disampaikan oleh PANGDAM XVII Cendrawasih Papua.

Dalam konteks yang lebih luas, hadir pula tokoh nasional Prof Yudhie Haryono yang membawakan Materi tentang Geneologi Pancasila dalam menumbuhkan Caracther Building. Kemudian ada juga Anggota DPR RI, Dr. Herman Khaeron dan Zulfikar Arse Sadikin yang masing-masing membawakan materi Tinjauan Ekonomi Kerakyatan dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan Politik bebas aktif Indonesia dalam merespon Isu global kontemporer.

Desain berikutnya agar pandangan peserta memunculkan perspektif yang berimbang dan mempunyai pisau analisis yang tajam, hadir pula narasumber yang mempunyai latar belakang Praktisi, yakni Caca Latifah Anum Siregar, yang menyampaikan materi tentang Advokasi dan penegakkan HAM di tanah Papua dalam membangun demokrasi berkeadilan, ada Ibu Dina Sulaeman yang mengajak peserta melihat lebih dalam tetang Geopolitik konflik daerah di Timur Tengah, serta Kurniawan Patma yang mengangkat isu ekonomi politik dan gerakan konkrit yang bisa dilakukan pada akar rumput masyarakat.

Disatu sisi, dalam konteks lokalitas dan Internal Organisasi, hadir tokoh Papua, yakni Abah Thaha Alhamid yang menekankan tentang Universalisme Islam sebagai strategi dakwah di Tanah Papua. Akademisi Uncen, Muliadi Anangkota selaku Tim Penulis Sejarah HMI di Tanah Papua juga dihadirkan untuk melengkapi wawasan peserta LK III tentang Sejarah dan Eksistensi HMI Di Tanah Papua.

Dr. Buhari juga selama sehari penuh berdiskusi dengan peserta terkait landasan Ideologi kader (Nilai-nilai Dasar Perjuangan), dan Andito Suwignyo yang juga membuka cakrawala berfikir kader tentang Islam sebagai doktrin dan Agama Peradaban. Dalam mengasah Leadership yang kompeten dan orisinil khas HMI, hadir pula Sekretaris Jenderal Majelis Nasional Korps Alumni HMI (MN KAHMI) yakni Syamsul Qomar.

Dengan asupan materi-materi, Focus Group Discussion, Penugasan, dan agenda bersifat reflektif yang dikawal langsung oleh tim Master Of Training (MOT) maka kader mempunyai Insight baru yang sifatnya universal.

Diakhir agenda penutupan training, terdapat penyerahan Draft Buku Ontologi hasil tulisan para peserta yang ditulis selama training berlangsung, berisi tentang ide, gagasan yang sifatnya strategis dan taktis dalam usaha melakukan perubahan sosial di masyarakat.

Pj Ketua Umum BADKO HMI Papua-Papua Barat, Charly Lagefa, menyatakan bahwa HMI hadir untuk Papua. Lagefa juga mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi, baik secara moril maupun materil, sehingga agenda kegiatan tersebut bisa berjalan dengan baik walaupun masih banyak kekurangan di dalamnya

Pada sambutan sekaligus menutup kegiatan, Caca Asmirah mewakili Majelis Wilayah KAHMI Papua mengatakan bahwa kemampuan berdiskusi yang baik telah dimiliki oleh kader-kader HMI, tetapi kita masih kurang dalam menulis. Sehingga Tulisan peserta yang berjudul “Pikiran Dari Bumi Cendrawasih” tersebut, selain menjadi bahan bacaan bagi kader-kader HMI lainnya, baik dalam daerah maupun luar daerah, pun akan menjadi motivasi bagi kader-kader HMI lainnya agar lebih mengikat gagasan-gagasan konkrit dalam sebuah karya tulis.

Akhirnya bunyi Tifa diakhir penutupan menandakan ditutupnya seluruh rangkaian kegiatan latihan kader III secara resmi. Terdapat juga Pemberian plakat sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan pengurus BADKO HMI Papua-Papua Barat kepada para peserta dan juga Master Of Training (MOT).* (Saiful)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *