Bincang Starup HMI Cab Jayapura
Share It

HMIPAPUA.INFO. – JAYAPURA. Bertempat di Graha Insan Cita Papua, Komunitas Startup Kota Jayapura berkolaborasi dengan HMI Cabang Jayapura, menyelenggarakan Bincang Startup dengan tema “Pemanfaatan Media Sosial Dalam Usaha Bisnis yang Solutif dan Inovatif” pada Sabtu, 13/02/2021.

Diskusi dipandu langsung oleh abang Yulius Jafata dari Komunitas Starup Jayapura dan menghadirkan tiga narasumber yakni, Founder Desain 50Ribu.Com abang Firdaus Wazdi sekaligus sebagai Ketua Startup Kota Jayapura. Founder Bengkel Creative abang M. Rusli Amir dan Fonder Cycloop Outbound Muhammad Adrian Joho.

Perlu diketahui bahwa ketiga narasumber terebut merupakan kader HMI dan saat ini merupakan pengurus komunitas Startup Kota Jayapura yang terbentuk pada awal bulan Januari 2021 lalu. Sebelumnya, ketiga Startup tersebut lahir dan diinisiasi oleh Gerakan Nasional 1000 Startup Digital pada tahun 2020 untuk Wilayah Kota Jayapura.

Ketua Umum HMI Cabang Jayapura, Abang Nawal Syarif Kotarumalos dalam sambutannya, menyampaikan apresiasinya dapat berkolaborasi bersama dengan Komunitas Startup Kota Jayapura dalam pengembangan wirausaha berbasis digital bagi kader HMI.
“Ketiga narasumber yang hadir pada hari ini merupakan kader HMI, dan dapat menjadi contoh berwirausaha. Sehingga tidak semua kader HMI memilih jalur politik. Untuk itu, sudah semestinya kita anggota HMI juga dapat mengembangkan jiwa wirausaha dalam diri kita dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada.” Ucapnya.

Dalam paparan materi, abang Firdaus menyampaikan potensi sosial media dalam pengembangan usaha bisnis.
“Hasil survey dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) kurang lebih 197 Juta orang pengguna internet dan 150 juta diantaranya menggunakan sosial media. Dari yang saya sampaikan bahwa pengguna internet yang begitu banyak, kita coba untuk membuka ruang baru wirausaha digital dengan memanfaatkan media sosial”. Pungkasnya.

“Cara atau teknik yang dapat digunakan untuk pengembangan bisnis dengan pemanfaatan sosial media dapat dimulai dengan memilih sosial media yang berpotensi dan banyak peminatnya, pilih yang potensial dan memulai bisnis secara online.” Tambahnya.

Sementara itu, abang Rusli dalam paparan materinya menyampaikan kiat membangun Stratup dari awal.

“Untuk memulai membangun Startup atau usaha rintisan berbasis digital, kita perlu memperhatikan masalah yang terjadi pada keseharian kita, sehingga masalah ini yang kita akan carikan solusinya menjadi sebuah bisnis digital. Selain itu, kita juga mesti mencari format yang tepat dalam mencari dan mengembangkan target costumer kita, terutama dalam pemanfaatan sosial media, sehinggah costumer dapat terus terjaga bahkan meningkat”. Tuturnya.

Kiat membangun dan mengembangkan Stratup juga disampaikan abang Adrian Joho
“Kami membangun startup mulai dari melihat masalah dan potensi yang ada. Memulai dengan 3 orang dan menggunakan modal atau biaya dari kami sendiri. Namun Alhamdulillah modal kami sudah kembali dengan melaksanakan Iven yang dikembangan startup kami. Hal yang terpenting adalah kemauan dan tekad kuat, tim yang solid dan konsistensi. Serta yang terpenting pemanfaatan sosial media untuk publikasi.” Ujarnya.

Bincang Startup ini dihadiri langsung oleh anggota dan Pengurus Komisariat di jajaran HMI Cabang Jayapura. Pada akhir kegiatan, komunitas Startup Jayapura juga membagikan 4 seri buku yang berkaitan dengan rintisan usaha bisnis digital kepada masing-masing perwakilan Komisariat yang hadir. (Zulham/Nawir)*

 

Foto Bersama Usai Bincang Bersama Starup
Foto Bersama Usai Bincang Bersama Starup
Foto : Zulham

 

Penyerahan Buku
Penyerahan Buku

3 thoughts on “Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Bagi Anggota HMI, Komunitas Startup Kota Jayapura Bersama HMI Cabang Jayapura Gelar “Bincang Startup””
  1. Kewirausahaan atau Kewiraswastaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.

    Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Berasal dari kata swasta, berarti tidak harus menjadi pegawai negeri untuk mengembangkan bakat, minat atau keahlian.

    Kadang kala kita mendengar seseorang yang berkali-kali tes menjadi pegawai negeri, akhirnya ia membuka pusat perdagangan yang kecil-kecil dan berhasil. Kenapa berhasil? Mereka menciptakan ide-ide baru di dalam usahanya, yang sudah tentu berbeda dengan usaha terdahulu. Di sini letak kemahiran seorang kader HMI.

    Kalaupun kader HMI tersebut menjadi seorang pegawai negeri, ia tetap jujur dalam pekerjaannya, amanah dan bisa dipercaya.

    Amanah di sini menjalankan pekerjaannya sesuai tuntunan ayat suci Al-Qur’an yang banyak membahas berbagai kejujuran dalam kegiatan, patuh kepada atasannya, selama atasannya mengikuti Al-Qur’an dan hadis.

    Lah, banyak anggota HMI terpedaya oleh wanita, tahta, dan harta? Benar, itulah tantangan yang harus ia hadapi hingga menjelang ajal. Godaan tiga “ta” tadi, harta, tahta dan wanita membuatnya lupa, bahwa ia adalah kader dan tanggung-jawabnya sebagai kader HMI.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *