Share It

MERAUKE – 5/11/2020. Pilkada Kabupaten Merauke yang akan berlangsung 9 Desember mendatang membawa suasana politik di Merauke sendiri semakin gencar-gencarnya para calon kepala daerah menyusun strategi mencari simpati masyarakat untuk mendapatkan suara.

Persoalan yang perlu diwaspadai serta peran mahasiswa dalam pilkada serentak tahun ini adalah menguatnya rasa sentimen keseluruhan yang dibingkai dalam politik. Hal itulah yang menjadi sebuah alasan Lembaga Pers Mahasiswa Islam Cabang Merauke (LAPMI) mengadakan Diskusi Online dengan para tokoh pemuda ketua OKP Cipayung Plus dalam diskusi virtual melalui platform Zoom Meeting dengan tema “Peran Pemuda menghadapi dinamika Pilkada Kabupaten Merauke” pada rabu (04/11) malam.

Diskusi tersebut diikuti oleh Puluhan peserta dari berbagai kalangan. Peserta diskusi diantaranya dari mahasiswa, pemuda, OKP, dan aktivis kampus.

Narasumber pembicara dalam diskusi, yakni Hidayat Baadilla (Ketua Umum HMI Cabang Merauke), Ambo Tang, S.Kom (Ketua KAMDA Papua Selatan) , Epifianus Faot (Ketua presidium PMKRI Cab. Merauke), Agung Serbian T. Wardoyo (Ketua PC. PMII Kabupaten Merauke), dan Martha E. Titihalawa, S.Pd (Ketua GMKI Cab. Merauke)

Ketua PC PMII Merauke Wardoyo, dalam bahasannya menyampaikan bahwa Pilkada kali ini harus membuat pemuda terlibat dari berbagai level dan harus dikawal oleh pemuda.

“kita sebagai pimpinan organisasi pemuda harus bisa mengajak pertama yang di dekat kita dulu, kader kader kita, kemudian ke areal yang lebih luas lagi seperti masyarakat dan anak-anak sekolah, itu yang harus kita berikan pemahaman bahwa politik atau Pilkada ini bukan hanya orang tua saja melainkan keterlibatan kita lah pemuda yang harus bisa mampu mengawal agenda-agenda bangsa”. Ucap Wardoyo

Hal senada disampaikan oleh Ketua KAMDA Papua Selatan. Ambo, bahwa pemuda harus ikut andil dan menghindari money politik dan tidak ikut golput.

“Pemuda musti ikut andil dalam pemilu, jangan sampai golput, ikut andil yang dimaksud bahwa ikut berpartisipasi dalam menyukseskan pemilu kada, kalau perlu adakan sosialisasi, jangan sampai masyarakat terjerat money politik sehingga menghindari istilah dibeli suaranya”. Kata Ambo

Sementara itu dari sisi keberadaan Bawaslu, Ketua presidium PMKRI Cabang Merauke, Epifianus. Mengharapkan agar kehadiran Bawaslu selalu menjadi lembaga pembelajaran politik bagi masyarakat.

“Kehadiran bawaslu sendiri mestinya memberikan edukasi politik mengenai para paslon terhadap masyarakat utamanya pemuda sehingga menghindari adanya kesalahpahaman antara satu calon dan yang lain”. Harap Epifianus.

Harapan akan pentingnya menjaga perdamaian menjelang Pilkada serentak nanti juga diutarakan oleh Ketua GMKI Cab Merauke, Martha.

“Kita sebagai pemuda mestinya bagaimana Bisa untuk menjadi penjaga agar kita punya orang tua dan masyarakat tetap tenang dan damai dalam pesta demokrasi ini”. Kata Martha.

Ketua HMI Cabang Merauke,  Hidayat Baadila. Mengingatkan kepada pemuda akan pentingnya posisi pemuda di era milenial sekarang yang cenderung berhadapan tantangan media sosial.

“terlebih saat ini kita memasuki era post modernisme dimana disini kita memasuki era media, jadi media ini memiliki peran penting, punya kontribusi yang cukup besar untuk membentuk sebuah opini ditengah masyarakat, oleh sebab itu kita sebagai pemuda jangan sampai absen dalam pergerakan dalam dunia media terutama media sosial, disini lah mari kita sebagai pemuda untuk mengawali bersama pemilu kada ini”. ujar Hidayat
.
Editor : Reza Ardiansyah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *